MENTAL MENTALITAS

Mata saya pejamkan sejenak, sambil menarik nafas panjang, mencoba untuk kembali menulis, cukup lama “dicuekin”, akhirnya tangan ini gatal. 🙂

Tinggal di mana pun, di Indonesia, atau Luar Negri, tidak dapat mengubah mental seseorang, sekali lagi menurut saya. Mental….bukan Metal yaaah… 🙂 merupakan karekter yang tidak bisa dibuat-buat. Mental akan keluar secara natural, ketika seseorang ada di ruang publik. Bagaimana pun cara seseorang “Berakting” mempertunjukkan siapa dirinya….waktu akan membuktikan, seperti apa Mentalitasnya.

Ketika, seorang suami yang bekerja sangat keras dan atasannya menjanjikan “Bunga-bunga”, namun yang terjadi tidak sesuai dengan janji “Bunga-bunga” tersebut… malahan tidak terjadi apa-apa…….Mental……Mentalitasnya akan terlihat, apakah Suami tersebut akan mengundukan diri dari perusahaan / atau tetap bersyukur…?

Ketika, seorang istri yang tidak berkerja, hanya Ibu Rumah Tangga biasa, dan merasa tidak percaya diri, karena dulu pernah bekerja,  menghasilkan uang, sangat mandiri, tidak tergantung pada siapa pun, entah anak orang kaya/tidak,  mempunyai banyak sahabat, mempunyai lingkungan sosial,  dulu…ini, dulu itu….dulu ono..entah hanya tamat Sekolah Kejuruan, Seorang Sarjana…Dokter…Insinyur, S2,S3,S4, S’Telerrr,  ,…….Mental…….Mentalitasnya akan terlihat apakah seorang istri dapat meninggalkan Jubah Kebanggannya untuk mengabdi pada Suami?….atau terus menuntut….?

Ketika seseorang dihadapkan pada kenyataan bahwa dirinya sudah tidak cantik lagi, tidak cakep kalau dia seorang pria, tidak langsing lagi, tidak dapat memerkan perut kotak-kotak, tidak bisa memakai baju tangan pendek, tidak bisa mulus lagi…., secara sosial selau dihakimi secara halus bahwa dirinya Gendut, Kekurusan (anoreksia), Jerawatan, Bajunya Jadul, Cara bicaranya daerah banget, atau tidak bisa Bahasa Asing padahal tinggal di luar negri…..Mental….Mentalitasnya akan terlihat apakah dirinya seorang PEMENANG menjawab dengan senyuman (menerima kenyataan dan mau berubah untuk sesuatu yang BAIK),  atau PENGECUT yang hanya bisa tersinggung, minder, marah, keras kepala, sok pinter,….?

Ketika pribadi seseorang yang haus akan penghormatan, penghargaan, popularitas, pengakuan, pujian,  karena merasa mempunyai Kedudukan, Kekuasaan, Kecantikan, Ketampanan, Kekayaan, Kepintaran, Kepopuleran,….Mental….Mentalitasnya akan terlihat, apakah pribadi tersebut bisa menerima , bahwa ada yang melebihi dirinya dari segala yang dimilikinya…?

Kesimpulannya, saya pribadi masih belajar mengenai Mental dan Mentalitas… dalam prakteknya sangat..sangat…perlu belajar, masih belum mengerti bila melihat diri saya sendiri!!!

Tuhan, bentuklah aku menurut kehendakMu…

Mental
[v] (1) terpelanting; terpental; (2) terlempar kembali; berbalik arah
[Sd a] ada gunanya, ada pengaruhnya (tt obat, nasihat, dsb)
/mEntal/ (1) a bersangkutan dng batin dan watak manusia, yg bukan bersifat badan atau tenaga: bukan hanya pembangunan fisik yg diperhatikan, melainkan juga pembangunan –; (2) n batin dan watak

Mentalitas
[n] keadaan dan aktivitas jiwa (batin), cara berpikir, dan berperasaan: faktor — merupakan faktor penentu dl pembanguna

        Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/mental/mirip#ixzz2dNEO2cPl

GRAPHEMENIK…E..

Menulis blog ini, walaupun banyak hal yang mungkin tidak bisa dimengerti, namun saya sangat menikmatinya.Terkadang, teman bicara kita, tidak bisa mengerti, tidak memahami apa yang sedang kita bicarakan.

Dengan menulis, secara perlahan, bisa mengerti bahkan menjelaskan pengertian yang luas.

Bila, melihat blog-blog tetangga ….banyak sekali yang menampilkan resep-resep masakan, cake, cara ini-cara itu … yaaaah sampai sekarang di Blog ini hanya ada satu resep saja yaitu Nasi Kuning pakai Rice Cooker… hahahahhahaa…  mmmm… saya tidak suka memberikan resep yang belum pernah saya coba langsung di DAPUR/KITCHEN pribadi.

Kedepannya,  bagaimana dan apa saja yang akan tertulis dalam Blog ini, saya biarkan mengalir seperti air saja.

Blog ini tidak akan saya TUTUP.

Salut, dengan beberapa teman saya, mereka sudah meluncurkan NOVEL, CERITA PENDEK, karena diawali dengan menulis Blog.

Menurut saya menulis harus jujur dan tidak boleh dipaksakan untuk tujuan komersial. Sudah 4 tahun menulis….ada yang bertanya pada saya.. “Kapan buku nya keluar…?”…. saya hanya menjawab dengan “senyuman malu”…. dalam hati “Belum waktunya…”

Dengan tulisan kita bisa sakit, senang, susah, sehat, sejahtera, sebel, suci, semuaaaaanyaaa…

talenta…semuanya, kepunyaan MU..

Sejarah..?Sukses..?

Susah melupakan sejarah/masa lalu, biasanya sih seperti itu. Seingat saya pelajaran sejarah masih ada sampai saat ini. Artinya, sejarah adalah hal penting, contohnya kita bisa tahu cerita tentang suatu Negara, Pahlawan, bahkan Artis, sampai asal muasal Tas, Sepatu branded yang harganya mahaaaaaaaalll. Semua bisa dinilai dari Sejarah.

Secara teori Sejarah Ada dua definisi yang di ajukan oleh Nugroho Notosusanto yang dua-duanya sama kuatnya. Satunya menyatakan bahwa metode sejarah adalah sekumpulan prinsip atau aturan. Yang kedua metode sejarah ialah suatu proses. Jadi agak berlainan: yang satu prinsip-prinsip, yang lain proses.
(kutiapan dari Nugroho Notosusanto. 1978. Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer (suatu pengalaman). Jakarta: Yayasan Idayu. Hlm. 10-12.)

Apapun Teorinya… kita tidak boleh melupakan siapa diri kita sebenarnya. Dari mana asal kita, perjalanan hidup, yang memalukan, menyebalkan, menyenangkan, mengharukan, memilukan, …SEMUANYA…
Kenapa harus berubah menjadi orang lain, dulunya penuh perjuangan terus sekarang merasa sukses.
SUKSES…apa sih itu!!!

Kalau hanya tujuannya untuk bisa terlihat “SUKSES” di komunitasnya,lingkungannya,tetangganya,kampungnya, desanya. Itukah SUKSES!!! / APA?

Marah… kalau ada keluarga,teman,siapapun kalau diremehkan orang lain… tapi tidak sadar kalau dirinya sendiri dengan bicara/ gerak-geriknya meremehkan orang lain!!! Merasa SUKSES???

Menurut saya, Sejarah adalah penting bagi setiap orang…jangan berusaha merubahnya..itu sudah terlanjur terjadi…!!!
Menurut saya, Sejarah adalah cerminan karakter setiap orang…!!!
Menurut saya, Sejarah menjadi Sukses adalah beraneka ragam… contohnya walaupun rumah tidak dipinggir jalan…mobil tidak punya..namun semua anak-anaknya selesai Kuliah…adalah SUKSES!!!

Jangan menutupi Sejarah hidup…, Jangan terlalu percaya diri…

Tuhan,…yang lalu telah berlalu..terimakasih pertolonganMU…

PIKIRAN SEMPIT

Berpikiran sempit rupanya sudah menjadi istilah yang sangat biasa bahkan sering dipakai untuk orang-orang yang sering tersinggung, sering marah, sering mengeluh, sering merasa rendah diri… kesimpulannya istilah tersebut berkonotasi negatif.
Saya merenungkan apabila “sempit”…dipakai ke “Pikiran” yang didalam kepala manusia … terdapat “otak”… yang kalau dipikirkan kembali… “memang sempit”. Maksud Loe?!! 🙂 hehehehe …
Maksudnya…bukankah setiap kepala manusia tidak sebesar mobil / sebesar rumah… atau kepala manusia ada kolam renangnya…atau ada garasi..dan tamannya… aritnya “Kepala manusia itu memang sempit”..

Namun, ajaibnya “Dikesempitan Kepala Manusia”… bisa menciptakan Mobil, Rumah, Kolam Renang, Garasi, Teknologi…masih banyaaaaaaaaak lagi…dan bahkan bisa melahirkan hal-hal yang negatif.

Jadi kalau ada yang bilang ” Terlalu sempit pikiranmu…blaa..blaaa…blaaa..”, jangan langsung meletus aja (amarah). Bahwa kita bisa mengatur “pikiran sempit (otak)” kita.

Tidak perlu menjadi seorang “Sabar”…namun di “pikiran sempit (otak)” kita tidak dapat melupakan bahkan memaafkan kesalahan orang lain.
Tidak perlu menjadi seorang “scientist”..yang hanya pintar menganalisa “pikiran sempit (otak)”, mengapa begini…mengapa begitu… namun tetap saja setiap manusia bisa mengulangi kesalahan-kesalahannya.
Tidak perlu menjadi seorang “Religius”…yang bisa menghafal maupun mentafsirkan “pikiran sempit (otak)”, namum tidak bisa bertukar pikiran.

Pikiran saya …suka salah, suka kacau, suka sempit…

TUHAN,saya tak mengerti rencanaMu…..TUHAN,ampuni pikiran saya.

INI ini

Saatnya untuk praktek rasa EMPATI…
Jangan berharap mendapat SIMPATI…
Karena manusia pasti punya HATI…
Jangan hanya memikirkan DIRI…
Hidarkanlah IRI…

Terasa mudah untuk menyusun “pepatah”…”kata-kata indah”…”istilah-istilah baik”…, namun terus terang dalam menjalankannya, banyak mengorbankan perasaan. Seorang yang mempunyai keterampilan, bakat yang sama, pasti akan merasa “tersaingi” bila melihat keterampilannya bisa dilakukan lebih baik lagi oleh orang lain. ORANG LAIN…bukan ORANG HUTAN :)…

Orang lain disini bisa juga Orang yang dikenalnya…bahkan sahabat atau saudaranya.

Menjadi manusia, dengan tingkah laku diHati berbau busuk namun diBibir manis bagaikan MADU.
Menjadi manusia, dengan tingkat laku diMata melirik dengan Benci namum diBibir manis bagaikan MADU.
Menjadi manusia, dengan tingkah laku diOtak dengki namun diBibir manis bagaikan MADU.
Menjadi manusia…….TERLALU BANYAK KETIDAKSEMPURNAAN saya…!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

TUHAN,…SELALU MELIHAT saya DARI SETIAP SISI…

KISAH NYATA

Bangun di pagi hari, merenggankan otot-otot supaya tidak malas, duduk sebentar di tempat tidur, berdoa, kemudian berdiri, dan lansung berjalan ke dapur. Melihat isi kulkas, mencari bahan makanan, untuk sarapan pagi, mengeluarkan buah-buahan, telur, seledri. Hampir sama runtinitas yang Fedora lakukan setiap hari.

Hari Minggu, tidak terlalu sibuk, bangun juga bisa agak siangan, jam 7 atau 8.30 pagi.
Kaka, anak perempuannya, masih tertidur.

“Bangun, Kaka…ayo udah siang”, sambil menggoyang-goyangkan kakinya.

“Ayo, bangun, hari ini kita ke Gereja, nanti telat”, Kaka masih saja tertidur pulas.

“Kak…Kak… BANGUN (suara yang keras)…BANGUN….”

“..uuuuuh…iiyaaaa….(suara yang serak)..iyaaaa Ma….”, membuka sedikit matanya.

“AYOOOOOOO…”,”Iyaaaaaaaaaa…”, “BANGGGUUUUUUUUN”, Fedora sudah mulai kesal.

“Iya Maa..aku udah bangun…ini lagi ngumpulin tenaga…”, sahutnya sambil berusaha untuk duduk.

Kaka bangun, kemudian minum air putih, sarapan, setelah itu langsung mandi.

Saat itu jam sudah pukul 11 pagi, karena dirumah ada Nenek, Kakek, Tantenya Kaka mereka pergi duluan untuk jalan-jalan bersama Naan, suami Fedora. Sedangkan Fedora dan Kaka akan menyusul ke Bugis, untuk makan siang bersama. Gereja dimulai pukul 14.30. jadi masih banyak waktu.

“Fe…, kami berangkat duluan yaa”, Naan memberitahu istrinya.

“Ok, nanti kita ketemuan di Bugis, Saya sebentar lagi juga berangkat, lagi pakai bedak”, sahut Fedora.

Fedora, menjelaskan kembali pada suaminya, jangan khawatir, secepatnya, langsung meluncur ke Bugis.

“Jangan lama-lama kamu datang, segera setelah selesai, langsung pergi ya!”, nada sedikit ditekan.
Mereka akhirnya pergi duluan bersama Mertua Fedora dan Adik Iparnya.

20 menit kemudian.

“Kaka ayo, Bapak sudah menunggu kita di Bugis…”

“….Bentar Ma, aku mau bawa nitendo ds…”

“….Gak boleh, dari kemaren kan udah dibilang baru bisa main tendo lagi hari Senin…”

“…Gaaakkkk…pokonya aku mau bawa ke Gereja…”

“…Kaka…kenapa sih ngelawan Mama aja, Senin sampai Jumat kamu kan libur sekolah…kamu boleh main, pokonya sekarang GAK BOLEH BAWA KE GEREJA!!!…”

Fedora marah, menjelaskan pada Kaka, bahwa dari hari Sabtu kemaren matanya tidak pernah lepas dari games ke games seakan-akan Kaka, tidak menyadari kehadiran Nenek dan Kakek bahkan Tantenya yang rindu padanya.

Kaka, anak umur 6 tahun tersebut tidak menerima penjelasan Fedora mamanya, dia merasa kesal dan marah.

Mereka pun akhirnya berjalan ke stasiun MRT untuk pergi menuju MRT Bugis. Didalam MRT Fedora tetap memarahi anaknya yang kesal tidak mau sabar untuk menunggu hari Senin, supaya bisa main games. Kaka hanya terdiam, sekali-kali matanya melotot melihat Mamanya. Karena dia tidak membawa gamesnya.

Saat itu Train datang, Fedora dan Kaka siap-siap untuk masuk Train ke arah Bugis, namun disaat yang bersamaan Train yang disebelah kanan pun datang yang menuju ke arah Bedok.

“Kaka, ayo … cepetan… kamu selalu saja seperti itu…bikin Mama marah setiap hari”

“Mama, kita Train yang mana?”

“Yang ini, ayo, …”

Kaka berada dibelakang Fedora, biasanya apabila Kaka sedang marah dia selalu berjalan dibelakang Mamanya.
Atau, Kaka masuk ke pintu Train yang tidak sama dengan Mamanya, namun menuju ke arah yang sama.

“DOOR CLOSING”

..suara yang sudah diprogaram di Train tersebut.

Tanpa beban Fedora masuk ke dalam Train, dan berfikir Kaka masuk dari pintu sebelah.

Di dalam Train, ” KAKA…KAKA…”, Fedora melihat ke sebelah kanannya…

“KAKA…KAKA…”, Fedora melihat ke sebelah kirinya…

Fedora mencoba mencari Kaka, karena tidak ada sahutan sama sekali dari KAKA. Berjalan ke sebelah kanan, melihat apakah Kaka mendapatkan tempat duduk dan kemudian dia duduk disitu. Namun tidak ada, Kaka disana.

Berjalan ke sebelah Kiri, mencari Kaka kembali, berfikir dia bersembunyi, dibalik badan orang-orang yang sedang berdiri, namun Kaka juga tidak berada disana. Mencari Kaka, … mencari Kaka…mencari Kaka… terus sambil menangis mengelus-ngelus dadanya mencari Kaka KAKA TIDAK ADA!!!!

“KAK…KAK..”, Fedora berteriak..

“KAK..KAK…KAKA…”. semua orang di dalan Train berfikir Fedora lagi stress..

Fedora tidak berhenti berteriak, dia terus berteriak, memanggil anaknya, semua penumpang di Train, terdiam melihat aksi Fedora yang aneh. Tidak perduli semua orang di dalam Train melihat dirinya.
Fedora, merasa menyesal memarahi anaknya. Dia terus menangis…memperhatikan setiap orang yang keluar maupun yang akan masuk ke dalam Train.. “EUNOS…”.…Train berhenti di sana… namun tidak ada anak kecil yang keluar dari Train.

“…MAU MATI…AKU MAU MATI…RASANYA…AMPUN..ANAKKU…”, Fedora berbicara sendiri sambil menangis.


Kemudian…“PAYA LEBAR”…Train berhenti di sana… tapi tidak ada anak kecil juga yang keluar.
“YA TUHAN..TUHAN…MANA ANAKKU…AMPUN..AMPUN..KAKA..KAKA…MAMA MINTA MAAF…”

Sebelum pintu Train tertutup suara Hp Fedora berbunyi..“….Halo…”,
“MAMA…MAMA DIMANA…MA..”
“KAKA…KAKA DIMANA SEKARANG….,KAKA….JANGAN DIMATIIN TELEPHONENYA…”

“ADA DI BEDOK MA…”,

Saat itu Fedora langsung keluar dari Train, yang hampir saja menjepit badannya, karena pintu otomatis Train tersebut akan tertutup. Langsung menunggu Train dari arah Kanan, menuju Bedok.
Sambil manangis dan berdoa pada Tuhan, tidak habis-habisnya mengucap syukur atas telephone yang dia terima dari Kaka anaknya.

Mengucap syukur kepada Tuhan yang memberikan Malaikat yang selalu menjaga Kaka, diberikan kepintaran, untuk keluar di Bedok, kemudian menemui petugas MRT Bedok. Mengucap syukur kepada petugas yang sedang bertugas saat itu, yang mau menjaga Kaka yang sedang tersesat, membantu untuk menghubungi Fedora.

“..KAKA…MAAFIN MAMA, MAMA SALAH, MAMA SALAH…”

Kaka, hanya tersenyum, seperti MALAIKAT… dan menundukkan kepalanya.

“Thank you so much..Mam…”,

Fedora mencium tangan petugas wanita tersebut
Petugas tersebut tersenyum, melihat raut mukanya yang begitu baik, dan keibuan.

SEMUA YANG TERJADI, MEMBUAT FEDORA MENYADARI BETAPA TIDAK SEMPURNANYA DIRINYA, MENYADARI BAHWA FEDORA SANGAT BERGANTUNG PADA TUHAN.

AH…PERNAH MERASAKAN…

Pernah jatuh terimpa tangga … atau pernah berada di tempat / situasi yang salah, atau pernah dimanfaatkan??

Merasakan kue yang manis, atau segelas teh panas diwaktu hujan. Merasakan kebahagiaan disaat dibelikan sepatu yang kita mau. Merasakan sukacita disaat banyak sahabat yang baik. Beberapa contoh perasaan yang membuat saya senang.

Merasakan hal yang tidak menyenangkan, menurut saya, sekali lagi menurut saya, merupakan hal yang menyenangkan juga. Apabila kita bisa melihatnya dari sisi yang lain. Saya bersyukur Ibu saya pegawai negri. Pasti sudah pada tahu kan,kehidupan Pegawai Ngeri…maaf maksud saya Pegawai Negri. Ibu saya Pegawai Negri dari tahu 1980, Juli 2011 baru pensiun.

Namun, diusia saya saat ini, apabila melihat pengalamaan saya terdahulu, begitu BERSYUKUR MERASAKAN semua proses-proses kehidupan yang pernah saya alami. Melihat kasus Gayus yang bisa bergelimang harta, padahal pangkatnya lebih tinggi Ibu saya.

Mengajari saya bahwa KEJUJURAN MENIMBULKAN KEBERANIAN yang bisa melawan segala situasi.

Seseorang yang hanya mengeluh, tentang hal-hal yang kecil, karena merasa hidupnya dulu susah sekarang sudah bisa menjadi tulang punggung. Menganggap orang jahat apabila membicarakan dirinya, namun apabila didepannya bisa bemuka dua. Menceritakan hal-hal jelek,mengumpat, mengeluarkan kata-kata kasar, merasa dirinya paling mengerti “susah” atau “perjalanan hidup”, mengatakan tidak sombong namun menceritakan segala kebaikannya. “Merasakan … kepedihan masa lalu tidak bisa dijadikan “JUALAN” dalam bersosialisasi”. Membuktikan, pengalaman masa lalu begitu pahit dan membekas, menjadikan pola fikirnya selalu negatif tanpa disadari. Menjadikan hal-hal yang tidak penting sebagai hal-hal yang besar dan menghantui dirinya.

Saya, masih belajar untuk bisa melihat segala sesuatu dari sisi yang positif, meskipun sulit. “MENJADI BAIK BISA DIANGGAP SEBALIKNYA”…”BERBUAT BAIK BISA DIANGGAP SEBALIKNYA”.

POSITIF, BAIK, APAPUN ISTILAHNYA…BIARKAN TUHAN YANG MENILAI, BUKAN MANUSIA!!!

TUHAN, HANYA DEKAT MU JIWA ku TENANG….

Arti Baik?

Dalam diri manusia, pasti terdapat sifat yang negatif. Benar, tidak ada manusia yang sempurna, seorang pun tidak! Tapi, apakah manusia akan bertahan dengan segala sifat yang negatif? Atau jangan-jangan manusia tidak menyadari akan sifat negatifnya. Sifat manusia terlalu rumit untuk dibaca.

Sebenarnya, tidak mudah menjadi orang yang baik! Karena pemikiran “BAIK” setiap manusia tidak sama, apalagi kalau diukur secara duniawi. Namun saya percaya, menjadi “BAIK” tidak dapat diukur secara instan.
Manusia berusaha untuk berebuat Baik, bisa dipandang sebaliknya.
Saya, mencoba untuk melihat, mengerti, memahami, arti “BAIK”. Sampai saat ini belum selesai mempelajari “BAIK”.

Namun, saya percaya, disaat mulai jatuh, disaat mulai lupa diri, disaat diri kita tidak menyadari salah/hilaf yang telah dilakukan. “BAIK”…adalah kata kedua yang selalu saya ucapkan, dalam doa saya pada Tuhan.

TUHAN BAIK….saya,…………………………..

SPRIT-UAL-ISME

Seorang teman bertanya “mengapa kita perlu berdoa”, namun ada juga teman yang menyatakan “berdoa itu perlu”. Menjadi hal yang sangat rumit untuk dijabarkan, karena berhubungan dengan aspek-aspek spiritual. Karena spiritualisme terbentuk secara natural di setiap manusia, dengan Tuhan yang dia percaya.

Menurut pandangan saya, manusia tidak layak untuk menilai spiritualitas seseorang, contoh: Seorang Ibu sudah mempunyai seorang anak, kemudian Ibu tersebut menginginkan lahirnya anak ke 2, dikarenakan anak pertamanya sudah besar, dan usia si Ibu sudah 30 tahun ke atas, namun sampai saat ini Ibu tersebut belum kunjung hamil. Sedangkan rangkaian pengobatan secara medis (kedokteran) sudah dilakukan. Pertanyaannya… Apakah keluarga ini kurang serius dalam hal spiritualitas…hubungan vertikal dengan Tuhan nya.
Bagaimana dengan keluarga yang belum dikaruniai seorang anak pun!!! ??

Masih menurut pandangan saya, seorang anak yang tidak tahu diri, tidak sadar bahwa orang tuanya banting tulang untuk kesuksesannya. Baru memiliki pekerjaan, sudah merasa seperti “Pahlawan Keluarga”, dengan memaksakan dirinya untuk berlagak seperti seorang eksekutif muda, hanya memikirkan sandang dan pangan untuk dirinya sendiri atau sesekali memberikan kepada orang tuanya dengan perasaan angkuh yang tersembunyi. Spiritual….terlalu dalam maknanya.

Masih menurut pandangan saya, terkadang kita, maaf, maksud saya, diri saya terlalu banyak menampilkan kemunafikan. Dengan mengatas namakan “SPIRITUAL / SPIRITUALITAS / SPIRITUALISME / APAPUN ISTILAHNYA…”. Walau pun saya belum tentu mengerti semua artinya…

TUHAN, ampuni pikiran saya….

Spirituality can refer to an ultimate or immaterial reality;[1] an inner path enabling a person to discover the essence of their being; or the “deepest values and meanings by which people live.
(kutipan dari http://en.wikipedia.org/wiki/Spirituality )

Spiritualism is a monotheistic belief system or religion, postulating a belief in God but not an anthropomorphic one. A distinguishing feature is the belief that spirits of the dead residing in the spirit world can be contacted by “mediums”, who can then provide information about the afterlife.[1]
(kutipan dari http://en.wikipedia.org/wiki/Spiritualism )

Sensitifitihati…

…………………………..
…………………………..
Care for me, care for me
I know you care for me

There for me, there for me
Said you’d be there for me

Cry for me, cry for me
You said you’d die for me

……………………………
……………………………